Puisi-Puisi SMART Bulletin
Rabu
Jumpa Sahabat
Oleh: Ezzy (PBI, Semester II)
Abadi kerinduan kepada yang selalu bukan,
Nurani sendiri tak berpegang
Tuhan sembunyi dalam kebisuan
Badan akan habis ku cacah sendiri
Namun suara it uterus dalam kegundahan
Melewati batas ini . . .
Sampai segala yang ada, dikikir waktu tanpa sisa
Sahabat tak jua ketemu
Padahal sudah jelas menyatu. (*)
Gudang
Oleh: Arista (Biologi, Semester IV)
Di akhir subuh
Di awal munculnya matahari
Cengkrama dua sejoli memecah sunyi
Surti si Tukang pasir memulai
Pak, andai bila saat mentari mengintip ini
Siti telah dapat melangkah walau setapak,
Kita kemanakan dia?
Ratman, si Tukang Batu menjawab
Andai bila si Siti telah mampu menopang
berat tubuhnya
Juga melangkah barang setapak,
Peluhku takkan ku hemat
Lelahku takkan ku tabung
Kan ku pecah bongkahan batu
Hingga hancur berkeping-keping
Ku benahi jalan hancur itu
Ku tutup hingga tak berlubang
Dan kau akan menutupnya dengan pasir-pasirmu
Kita bimbing Siti melalui jalan yang kita benahi
Kita titih Siti menuju gedung itu
Bukan gedung yang tanpa arti
Gedung itu adalah gudangnya ilmu
Tak ku biarkan si Siti menuju gudang batu
Atau pergi menambang pasir sepertimu
0 komentar: to “ Puisi-Puisi SMART Bulletin ”
Posting Komentar